Tanggal 10 Mei 2017, hari yang sudah sejak tiga bulan lalu
dinanti-nanti. Berangkat pukul 09.00 menggunakan bis Warga Baru dan menuju
Magelang untuk mengikuti acara prosesi Waisak di Candi Borobudur. Tour Waisak
ini diadakan oleh Vihara Buddha Guna Karawang dengan peserta 110 orang berasal
dari keluarga besar Vihara Buddha Guna dan juga vihara lainnya, Dengklok juga
Purwakarta. Saya sendiri pergi bersama doi dan ada juga beberapa teman dan
tetangga.
Perjalanan menuju Borobudur ini menghabiskan waktu kurang
lebih 15 jam, rute yang dilalui mulai dari Vihara Buddha Guna – Karawang Timur
– Tol Cipali – Brexit – dan mengikuti rute lainnya (will be update soon karena lupa)
Sekitar pukul 14.00 kita sampai di Tegal dan berhenti di
Restoran Pringsewu untuk makan siang terlebih dahulu, tempatnya bagus, ada
lesehan juga hanya saja harga dan makanannya yang kurang recommended ya, untuk
dua piring nasi dan capcay seafood seporsi dihargai Rp. 88,000.00 haaa coba di
Depok, biasanya dengan dua puluh ribu rupiah saja kita bisa makan capcay
seafood ala-ala dengan kenyang dan cukup untuk kantong mahasiswa. *nostalgia*
Oke lanjut, setelah kenyang perjalanan pun dilanjutkan
kembali dan pukul 22.00 kita menuju Rumah Makan 24 jam (saya lupa nama
tempatnya) untuk makan malam, dengan menu saya : nasi putih, udang balado,
sayur buncis dan oreg tempe, dan menu doi : nasi putih, gudeg, oreg tempe dan
daging sapi dihargai Rp. 50,000.00, padahal lauknya sih lauk seperti di warteg biasa tapi
harganya selangit, ya maklumin aja namanya makan pinggir jalan raya besar daripada
kelaparan di jalan karena tidak bawa bekal nasi, digetok pun yowis lah.
Next, akhirnya pukul 00.00 WIB kita sampai di Magelang, kita
beristirahat selama satu jam di bis dan menuju pelataran Candi Borobudur, tapi
berhubung kita salah jalan akhirnya kita muter menuju pintu lainnya, dengan
memakai sandal yang mangap (baca: terbuka) akhirnya jalan pun terseok – seok
untungnya ada doi yang bersedia menuntun menuju pelaminan Candi
Borobudur sambil tengok kanan kiri cari tali rafia dan untungnya ketemu
potongan rafia bekas di jalanan. :’)
Pukul 03.00 kita sudah berada di pelataran Candi Borobudur
dan mendengarkan pembacaan doa-doa yang dikumandangkan oleh Bhante maupun
Bhiksu dari berbagai aliran umat Buddhis sambil menunggu detik – detik Waisak
pukul 04.42.09 yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali.
Pukul 05.40 prosesi selesai dan kita pun foto-foto
bersama dan menuju bis kembali. Pukul 07.00 kita kumpul dan menuju destinasi
berikutnya yaitu Candi Prambanan dan juga Candi Sewu.
Sekitar pukul 11.00 kita sampai di Gerbang Candi Sewu dan
kemudian berpencar untuk berselfie ria sambil berkeliling melihat seluruh Candi
dan juga mengikuti pradaksina bersama panitia. Sayangnya antara senang atau
sedih karena tidak bisa mampir ke Candi Prambanan karena waktunya sudah menunjukkan
pukul 12.00 mengingat perjalanan kesana cukup jauh kata temen, akhirnya kita
pun menuju bis kembali untuk menuju hotel Amaris Sagan Jogjakarta dan
beristirahat.
Dan pukul 14.00 kita sudah sampai di hotel Amaris kemudian
pihak panitia membagikan kunci kepada para peserta, saya di kamar 201 bersama Ci Susan dan doi
di kamar 516 bersama ko Jhony. Akhirnya kita pun masuk kamar sekitar jam 15.00 kemudian bersiap
untuk mandi bukannya tidur karena ada Paman doi yang akan ngajak kita jalan.
(Yihaaa)
Dan pukul 16.00 kita pun sudah dijemput, sudah berada di
lobby hotel dan siap-siap cari makan. 😁
Kita diajak makan di Bantul nama tempatnya Terminal Sambel
yang berlokasi di Jl. Dongkelan 351 Krapyak Kulon Panggung Harjo, Sewon,
Bantul, Yogyakarta. Harga dan menu makannya benar-benar recommended disini,
untuk seporsi ayam bakar (sudah termasuk nasi ambil sendiri, lalapan dan
sambel) cukup bayar Rp. 13,000.00 saja. Kenyang dan puas makan disini. 😁
Selanjutnya kita
minta tolong untuk diantar melihat (tepatnya survey) harga bakpia di dekat Jl.
Malioboro. Pertama kali tempat yang kita datangi pabrik Bakpia Pathok 25 yang
berlokasi agak ke dalam gang, tanya ini itu tapi baru beli keripik Tahu dan
kerupuk Tenggiri karena kalau beli sekarang takut keburu basi bakpianya,
meskipun kadaluarsanya adalah sekitar sepuluh hari. Harga untuk Bakpia Pathok
25 disini, untuk isi 15 rasa kacang hijau harga Rp. 35,000.00 dan untuk bakpia
aneka rasa maupun keju isi 20 harganya Rp. 40,000.00
Oke lanjut setelah survey kita langsung ke Jl. Malioboro
untuk cuci mata dan juga berbelanja, belanja daster buat mami doi dan mama saya. Karena kita ga bisa
mendapatkan harga murah di lapak - lapak pinggir jalan jadilah kita masuk ke
toko aja, kan udah dibandrol 😅
Setelah mendapatkan daster selanjutnya kita jalan terus sembari cuci matan dan sampai di plang Jl. Malioboro
kemudian foto - foto sebentar, hehehe. Lalu kita bertemu dengan teman - teman panitia dan ikut mereka menuju Angkringan untuk ngopi - ngopi. Sayangnya waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 dan kita
berjalan menuju bis. Dan tibalah di hotel, first day finished. Berlanjut dipostingan berikutnya ya :)
PHOTO GALLERY
Prosesi Waisak
Foto Bersama Peserta Tour Waisak
Candi Sewu
Candi Sewu
Pricelist Terminal Sambel, Bantul
Malioboro Street in the night
With you :D
Labels: cerita, curhat, my diary, pengalaman, yogyakarta